Surakarta, 16 Agustus 2024 – Dalam menyongsong era Society 5.0, transformasi digital di bidang pendidikan menjadi kunci penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) berkomitmen untuk mendukung transformasi ini dengan mengimplementasikan teknologi dalam pembelajaran dan manajemen satuan pendidikan.
Transformasi digital yang diharapkan mencakup pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, termasuk pendekatan visualisasi, pengajaran berbasis proyek, penggunaan teknologi, dan pemanfaatan media sosial. Pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) memainkan peran vital sebagai penggerak utama perubahan menuju dunia digital. Mereka diharapkan memperkenalkan dan menggunakan teknologi terkini serta membangun hubungan dengan orang tua siswa untuk mendukung perubahan ini. Untuk itu, partisipasi dalam pelatihan dan lokakarya secara reguler sangat diperlukan untuk memperbarui keterampilan teknologi pendidikan dan strategi mengajar yang efektif.
Kemdikbudristek telah mengambil beberapa langkah untuk mendorong transformasi ini, termasuk menyediakan berbagai Platform Teknologi Pendidikan seperti Platform Merdeka Mengajar (PMM), Rapor Pendidikan, Akun Belajar.id, ARKAS, TanyaBOS, SIPLah, dan Kampus Merdeka. Selain itu, Kemdikbudristek melalui APBN dan DAK telah memberikan 1,4 juta Chromebook kepada 80.479 satuan pendidikan di semua jenjang. Penguatan sumber daya manusia juga dilakukan untuk memastikan pemanfaatan teknologi yang optimal.
Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa kendala yang menghambat optimalisasi penggunaan Chromebook, seperti miskonsepsi PTK dalam pengoperasian Chromebook dan terbatasnya pemanfaatan alat tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, Kemdikbudristek melalui Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) di seluruh Indonesia telah menyelenggarakan program optimalisasi pemanfaatan Chromebook melalui pelatihan dan pendampingan.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan ini, BBGP Jawa Tengah menyelenggarakan acara "Refleksi TIK dalam Pembelajaran" pada tanggal 14 hingga 16 Agustus 2024 di Hotel Syariah Lorin Solo. Acara ini merupakan tahap akhir dari rangkaian pelatihan yang meliputi Pelatihan TIK dalam Pembelajaran, Pendampingan Aksi Nyata, dan Pendampingan Praktik Baik di Komunitas Belajar.
Kegiatan Refleksi TIK dalam Pembelajaran bertujuan untuk:
1. Refleksi Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan: Mengevaluasi hasil pelatihan dan pendampingan dalam penggunaan TIK pada pembelajaran.
2. Penilaian Pembelajaran: Menilai kembali hal-hal yang telah dilakukan untuk mendapatkan pembelajaran yang berharga.
3. Wawasan Baru: Memberikan wawasan baru untuk meningkatkan pemanfaatan TIK dalam pendidikan.
Sebanyak 451 peserta yang telah mengikuti Pelatihan TIK untuk Pembelajaran dan aktif dalam program sebelumnya turut serta dalam kegiatan ini. Peserta terdiri dari sekolah-sekolah kategori C, D, dan E, berdasarkan hasil analisis data guru pengguna Chromebook dari Dirjen GTK.
"Kegiatan refleksi ini sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi yang telah diperkenalkan dalam pembelajaran dapat dimanfaatkan secara optimal. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru dan meningkatkan penggunaan teknologi di satuan pendidikan," ujar Kepala BBGP Provinsi Jawa Tengah.