×
Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Jawa Tengah

Surakarta, 9 Agustus 2024 – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berkomitmen untuk memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dengan melaksanakan serangkaian strategi mendukung pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam upaya tersebut, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah IKM Mandiri pada bulan Agustus 2024.

Kegiatan ini, dilaksanakan dari tanggal 6 hingga 9 Agustus 2024 di Kota Surakarta, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan strategi kepala sekolah dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang berfokus pada peserta didik. Sebanyak 240 kepala sekolah dari jenjang SD, SMP, dan SMA dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah turut serta dalam kegiatan ini.

Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah IKM Mandiri merupakan salah satu bagian dari strategi Kemendikbudristek untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka secara mandiri di satuan pendidikan. BBGP Provinsi Jawa Tengah, yang bertanggung jawab langsung di bawah Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, memainkan peran kunci dalam program prioritas nasional ini dengan fokus pada peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap kepala sekolah dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih dalam mengenai penerapan Kurikulum Merdeka, sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan inovatif di sekolah masing-masing," ujar Kepala BBGP Provinsi Jawa Tengah.

Implementasi Kurikulum Merdeka tidak dilaksanakan secara serentak, melainkan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk melaksanakannya secara mandiri. Dalam mendukung proses ini, Kemendikbudristek telah menerapkan enam strategi utama, termasuk Platform Merdeka Mengajar (PMM), seri webinar, komunitas belajar, narasumber praktik baik, helpdesk, dan mitra pembangunan.

Program Sekolah Penggerak (PSP) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK-PK) juga turut memberikan kontribusi positif dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Pengalaman yang didapat dari kedua program ini telah membantu mengidentifikasi praktik baik dan konten pembelajaran yang dapat menjadi referensi bagi satuan pendidikan lainnya.

Dukungan Kemendikbudristek untuk IKM meliputi pembelajaran mandiri dan pendataan untuk memperoleh calon satuan pendidikan yang berminat. Melalui dukungan ini, guru, kepala sekolah, dan pengawas dapat mengadakan kegiatan berbagi praktik baik, baik dalam bentuk seminar maupun lokakarya.

Dengan dukungan yang berkelanjutan dan program peningkatan kompetensi seperti ini, diharapkan Kurikulum Merdeka dapat diterapkan dengan efektif dan membawa dampak positif bagi dunia pendidikan di Indonesia.